Zat, Jenis Zat dan Perubahannya

Pada Post kali ini kami akan memberikan rangkuman materi Zat, Jenis Zat dan Perubahnnya IPA Fisika Kelas 7. Semoga artikel ini bermanfaat.

Definisi Zat

Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Air dalam gelas menunjukkan bahwa air menempati ruang gelas. Jika gelas berisi air ditimbang, massanya lebih besar daripada massa gelas kosong.

Hal tersebut membuktikan bahwa air tergolong zat karena memiliki massa dan menempati ruang. Udara juga termasuk zat. Udara yang dipompakan ke dalam ban menyebabkan ban menggembung karena udara memerlukan tempat.

Jika ban menggembung kemudian ditimbang,massanya lebih besar daripada massa ban kempis. Hal tersebut membuktikan bahwa udara tergolong zat karena memiliki massa dan menempati ruang.

Cahaya tidak memiliki massa dan juga tidak menempati ruang sehingga cahaya tidak tergolong zat. Demikian juga vakum (hampa udara) tidak termasuk zat karena vakum tidak memiliki massa dan juga tidak menempati ruang.

Wujud Zat

Berdasarkan wujudnya, zat terdiri atas tiga wujud,yaitu padat,cair, dan gas.Semua zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang disebut atom atau molekul.

Zat padat

Dalam wujud padat,jarak antarpartikeI sangat berdekatan, kadang-kadang dalam suatu susunan yang sangat teratur disebut kristal. Oleh karena itu, zat padat memiliki volume dan bentuk yang tetap.

Zat Cair

Dalam wujud cair, jarak antarpartikel lebih berjauhan dibandingkan dalam wujud padat. Partikel-partikel ini dapat bergerak, tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya sehingga zat cair dapat mengalir dan selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.

Oleh karena itu, zat cair memiliki volume tetap, tetapi bentuknya tidak tetap.

Zat Gas

Dalam wujud gas,jarak antarpartikel sangat berjauhan dibandingkan dengan dalam zat cair atau zat padat. Dengan demikian,partikel-partikel gas dapat bergerak bebas ke segala arah dan mengisi ruang yang ditempatinya secara seragam.

Oleh karena itu, gas memiliki volume dan bentuk yang tidak tetap. llustrasi jarak antara partikel-partikel dalam zat padat, zat cair, dan gas ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut.


struktur zat padat cair dan gas

Gambar 2.1 llustrasi jarak antara partikel-partikel dalam zat (a) padat, (b) cair, dan (c) gas.

Zat Tunggal dan Campuran

Zat dapat juga digolongkan atas zat tunggal dan campuran.Yang termasuk dalam zat tunggal adalah unsur dan senyawa. Unsur adalah zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa tidak dapat dibagi lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa adalah zat tunggal yang disusun oleh dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia.

Saat mempelajari tentang atom dan molekul, unsur dapat didefinisikan sebagai zat yang disusun oleh atom-atom yang sejenis. Adapun senyawa dapat didefinisikan sebagai zat yang disusun oleh molekul-molekul yang tiap molekul disusun oleh dua atau lebih atom tidak sejenis, disebut juga molekul senyawa.

Unsur

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium.Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadi Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk(baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis.

Hingga tahun 2005 telah dikenal 118 unsur, 93 unsur di antaranya terdapat di alam dan 23 unsur merupakan unsur buatan karena dibuat oleh manusia dalam laboratorium. Pada Tabel 2.1 tertera nama beserta lambang dari 24 unsur alam yang sering dijumpai.

Lebih dari 90% kulit bumi hanya terdiri dari lima unsur,yaitu

oksigen, silikon, aluminium, besi, dan kalsium. Adapun 90% massa dan hidrogen.

tubuh manusia hanya terdiri atas tiga unsur,yaitu oksigen,karbon, mineral

Tabel 2.1 Nama dan lambang dari 24 unsur yang sering dijumpai.

NamaLambangNamaLambangNamaLambang
AluminiumAIFluorinFNitrogenN
BariumBaEmasAuOksigen0
BrominBrHidrogenHFosforusP
KalsiumCalodin1KaliumK
KarbonCBesiFeSilikonSi
KlorinCIMagnesiumMgPerakAr
KromiumCrRaksaHgNatriumNa
TembagaCuNikelNiSulfurS
tabel unsur

Senyawa

Tidak seperti unsur, senyawa dapat diuraikan secara reaksi kimia menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Misalnya, garam dapur tergolong senyawa yang tersusun oleh unsur natrium dan klorin.

Melalui reaksi kimia, garam dapur dapat diuraikan menjadi unsur natrium dan klorin. Beberapa senyawa lain yang sering dijumpai berikut rumus kimia dan jenis unsur-unsur pembentuknya ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Nama senyawa yang sering dijumpai berikut unsur-unsur penyusunnya.

Nama senyawaRumus kimiaUnsur-unsur
AirH2Ohidrogen dan oksigen
Garam dapurNaClnatrium dan klorin
GulaC,2H22O11karbon, hidrogen, dan oksigen
Asam cukaCH,COOHkarbon, hidrogen, dan oksigen
Asam kloridaHCIhidrogen dan klorin
Asam sulfatH2SO4hidrogen,sulfur, dan oksigen
Batu kapurCaCO3kalsium, karbon, dan oksigen
AmoniaNH3nitrogen dan hidrogen
UreaCO(NH2)2karbon, oksigen, nitrogen, dan hidrogen

Sifat-sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, garam dapur merupakan senyawa tak beracun, tetapi unsur natrium merupakan logam lunak yang bisa meledak jika bercampur dengan air.

Adapun klorin merupakan gas beracun berwarna hijau pucat. Gula adalah zat padat putih berasa manis, yang larut dalam air, tetapi salah satu unsur penyusunnya, yaitu karbon adalah zat padat hitam, tak berasa, dan tidak larut dalam air.

Air adalah zat cair pada suhu kamar, tetapi hidrogen dan oksigen adalah gas.

Campuran

Berbeda dengan senyawa, campuran adalah gabungan dari dua atau lebih zat berbeda jenis yang masih memiliki sifat zat asalnya. Campuran dikelompokkan lagi atas campuran homogen dan heterogen. Campuran homogen yang disebut larutan, adalah campuran yang

seluruh bagiannya memiliki komposisi dan sifat fisis yang sama.Kita tidak dapat melihat batas-batas di antara zat-zat yang membentuk campuran atau dikatakan larutan memiliki satu faso.

Suatu larutan terdiri atas dua bagian,yaitu bagian yang lebih sedikit disebut zat terlarut (solute) dan bagian yang lebih banyak disebut pelarut (solvent). Contoh larutan, yaitu sirop (gula dalam air). Seluruh bagian sirop memiliki komposisi dan sifat fisis yang sama, yaitu di bagian mana pun kamu mencicipi rasa manis sirop adalah seragam.

Sekalipun menggunakan mikroskop, kamu tidak dapat melihat batas-batas yang jelas antara komponen air dan komponen gula, sebab campuran ini memiliki satu fase. Contoh lain larutan, yaitu air garam (garam dapur dalam air), udara (campuran gas-gas terutama gas nitrogen kira-kira 80% volume dan gas oksigen kira-kira 20% volume), udara basah (uap air dalam udara), air soda(karbon dioksida dalam air), dan paduan logam atau alloy, misalnya kuningan (campuran tembaga dalam zink) dan perunggu (campuran timah dalam tembaga).

Campuran heterogen

Campuran heterogen adalah campuran yang seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi dan sifat fisis yang sama. Kita dapat melihat batas-batas yang jelas di antara zat-zat yang membentuk campuran atau dikatakan campuran heterogen memiliki lebih dari satu fase.

Pada Gambar 2.2 ditunjukkan dengan jelas perbedaan antara campuran heterogen dan campuran homogen. Campuran antara pasir, air dan minyak adalah campuran heterogen karena kita dengan jelas masih dapat melihat batas-batas antara pasir yang mengendap di dasar wadah dan minyak yang mengapung di atas air(Gambar 2.2a).

Bandingkan dengan campuran homogen antara air dan alkohol (Gambar 2.2c), kita tidak dapat melihat batas-batas antara alkohol dan air dengan jelas karena keduanya bercampur secara seragam dalam seluruh bagian campuran.

Gambar 2.2 Campuran pasir, air, dan minyak membentuk campuran heterogen pada (a). Larutan air dan alkohol pada (b) membentuk campuran homogen (larutan)pada(c).

Perbedaan Campuran dan Senyawa

Tiga perbedaan utama antara campuran dan senyawa ditunjukkan pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Perbedaan antara campuran dan senyawa.

 CampuranSenyawa
KomposisiDapat disusun dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa atau unsur- senyawa dalam perbandingan massa yang beragamDisusun dari dua atau lebih unsur-unsur dengan perbandingan massa tertentu dan selalu tetap
PemisahanDapat dilakukan secara fisik atau mekanikUnsur-unsur hanya dapat dipisahkan oleh reaksi kimia
Identifikasi komponenkomponen-komponen tidak kehilangan sifat asalnyaSifat senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya (sifat unsur telah hilang)

Sifat Zat

Setiap zat mempunyai sifat atau karakteristik yang berbeda. Ada dua sifat dasar zat, yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis adalah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat. Beberapa sifat fisis, yaitu wujud zat, warna zat, titik didih dan titik lebur, kelarutan (mudah atau sukar larut dalam suatu pelarut), daya hantar kalor, daya hantar listrik, serta kemagnetan.

Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru baik dengan sendirinya atau karena zat lain. Beberapa sifat kimia, yaitu mudah terbakar, berkarat, membusuk, mudah meledak, dan beracun.

Perubahan Zat

Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru. Ciri utama perubahan fisika adalah bersifat dapat balik (reversibel) artinya dapat kembali ke bentuk semula.

Misalnya jika es batu dibiarkan dalam sebuah gelas, lama-kelamaan es batu menjadi air dingin. Namun, jika air dingin ini kita masukkan kembali ke kulkas, air dingin ini dapat kembali menjadi es batu.

Jadi, jika suatu zat mengalami perubahan wujud seperti melebur (mencair) dan membeku, zat tersebut mengalami perubahan energi namun jenis zat atau sifat kimianya tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu,perubahan wujud zat tergolong perubahan fisika.

Perubahan Kimia

Perubahan kimia atau lebih dikenal sebagai reaksi kimia berbeda dengan perubahan fisika.Perubahan kimia merupakan perubahan yang menghasilkan zat baru.

Zat baru yang dihasilkan oleh perubahan kimia ini sukar dikembalikan lagi ke keadaan semula. Misalnya jika selembar kertas putih dibakar, kertas putih berubah menjadi karbon berwarna kehitaman dan tidak dapat lagi di kembalikan menjadi kertas putih.

Pagar besi yang terpapar air sering berkarat. Hal itu karena terjadi reaksi kimia antara besi dengan gas oksigen dan air menghasilkan besi berkarat. Tentu saja besi berkarat itu tidak bisa lagi dikembalikan ke keadaan semula.

Akan tetapi, ada juga perubahan kimia yang zat barunya dapat dikembalikan lagi ke keadaan semula. Misalnya gas

hidrogen dapat direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan air.Air yang dihasilkan dapat dielektrolisis sehingga terurai kembali menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Namun demikian, secara umum zat baru yang dihasilkan oleh reaksi kimia sukar dikembalikan lagi ke keadaan semula.

Pada umumnya, perubahan kimia melibatkan perubahan warna, terjadinya gas, endapan, perubahan rasa,dan suhu.Reaksi kimia yang menghasilkan gas contohnya adalah reaksi antara natrium dengan air yang menghasilkan larutan natrium hidroksida dan gas hidrogen.

Contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan rasa adalah rasa susu yang menjadi masam.

Pemisahan Zat

Suatu campuran (homogen atau heterogen) dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya berdasarkan sifat fisis dan kimia. Pemisahan campuran berdasarkan sifat fisis mencakup enam cara, yaitu penyaringan (filtrasi), penguapan (evaporasi), pengkristalan (kristalisasi), penyulingan (distilasi), sublimasi (menyublim), dan gaya magnetik. Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia antara lain kromatografi dan ekstraksi. Harap dicatat bahwa untuk memperoleh zat tertentu dari suatu campuran sering dilakukan lebih dari satu cara.

Filtrasi

Campuran heterogen dari padatan dan cairan dapat dipisahkan dengan cara filtrasi. Prinsip dasar filtrasi adalah perbedaan ukuran partikel dari zat-zat yang bercampur. Misalnya campuran heterogen serbuk-serbuk besi dan emas.

Mula-mula campuran dimasukkan ke dalam larutan asam tertentu, serbuk-serbuk besi akan larut, sedangkan serbuk emas tidak. Kemudian dilakukan filtrasi (penyaringan). Besi yang larut dalam larutan asam akan melewati kertas saring, sedangkan serbuk emas tertinggal pada kertas saring.

Filtrasi umum digunakan untuk memisahkan padatan yang tak larut dari cairannya dalam campuran cair-padat. Zat-zat yang melewati kertas saring disebut filtrat dan yang tertinggal di kertas saring disebut residu (ampas).

Dalam industri pengolahan air minum (PAM) air sungai yang mengandung lumpur ditampung dalam sebuah reservoir (kolam penampung). Dalam reservoir dilakukan proses penghilangan lumpur halus dari air sungai dengan penyaringan(filtrasi) menggunakan saringan pasir, yaitu lapisan pasir di atas, kerikil di tengah, dan batu besar di bawah.

Air saringan kemudian diolah dengan proses klorinasi (pemberian klorin) untuk membunuh kuman-kuman penyakit. Dengan demikian akan dihasilkan air bersih yang layak diminum. Diagram alir tingkatan utama dalam proses pengolahan air minum ditunjukkan berikut.

Beberapa kegiatan penyaringan yang sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, di antaranya menyaring teh (memisahkan ampas teh dari larutannya) dan menyaring santan.

Evaporasi

Dasar pemisahan campuran dengan penguapan (evaporasi) adalah perbedaan kemampuan menguap dari zat-zat dalam larutan. Oleh karena itu, evaporasi sering digunakan untuk memisahkan padatan yang terlarut dari campuran padat-cair.

Prinsip dasar pemisahan campuran dengan penguapan ini dimanfaatkan oleh para petani garam. Mereka membendung air laut, kemudian menguapkannya dengan memanfaatkan panas cahaya matahari.Setelah seluruh air laut menguap akan diperoleh garam.

Kristalisasi

Dalam industri pembuatan garam,garam dapur diperoleh dari air laut dengan cara pengkristalan (kristalisasi). Air laut dialirkan ke dalam tambak-tambak yang terkena paparan langsung sinar matahari sehingga airnya menguap.Air laut semakin lama semakin pekat dan ketika sampai pada titik jenuhnya, garam mulai mengkristal.

Garam yang diperoleh belum begitu bersih. Untuk memperoleh garam yang bersih dilakukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali), yaitu dengan melarutkan garam ke dalam air, larutannya disaring dan filtrat (komponen campuran yang melalui kertas saring), kemudian diuapkan kembali sehingga diperoleh kristal garam yang lebih bersih.

Pengkristalan juga digunakan dalam industri gula untuk memperoleh gula dari air tebu, yaitu dengan memanaskan air tebu sampai gula tebu mengkristal. Gula yang diperoleh juga belum begitu bersih sehingga dilakukan proses rekristalisasi untuk memperoleh gula yang lebih bersih(berwarna putih).

Destilasi

Pemisahan larutan dengan penyulingan (distilasi) adalah berdasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen-komponen penyusun larutan.Distilasi umum digunakan untuk memisahkan cairan murni dari campuran padat-cair atau campuran cair-cair.

Misalnya, air memiliki titik didih yang jauh lebih rendah daripada garam dapur. Jika larutan garam (campuran garam dapur dan air) dalam bejana distilasi dipanaskan, air akan menguap (evaporasi) pada titik didihnya (kira-kira 100℃) menghasilkan uap air murni, sedangkan garam dapur tertinggal dalam bejana.

Selanjutnya, dengan menggunakan sebuah tabung yang dinding sekitarnya dingin (disebut kondenser) uap air mengembun (kondensas) kembali menjadi air cair. Jadi, pada proses distilasi terjadi pasangan proses evaporasi (penguapan) dan kondensasi (pengembunan).

Minyak bumi (minyak mentah) yang baru diambil dari tanah terdiri atas campuran berbagai jenis cairan, yaitu bensin, kerosin (minyak tanah), solar (minyak diesel), minyak pelumas, dan parafin serta bagian-bagian padat. Cairan-cairan tersebut memiliki titik didih yang berbeda-beda sehingga satu sama lain dapat dipisahkan dengan penyulingan disebut distilasi bertingkat.

Sublimasi

Padatan-padatan yang mudah menguap tanpa melalui wujud cair, seperti iodin dan karbon dioksida, dapat dimurnikan dari campurannya dengan cara sublimasi. Mula-mula campuran dipanaskan sampai semua zat murni menyublim. Selanjutnya, uap zat murni ini dideposisi kembali menjadi padatan pada suatu permukaan yang lebih dingin.

gaya magnetik

Gaya magnetik umum digunakan untuk memisahkan bahan-bahan magnetik dari bahan-bahan nonmagnetik. Misalnya kita dapat menggunakan magnet kuat U untuk memisahkan serbuk-serbuk besi dari campuran pasir.

Dalam pabrik makanan,magnet digunakan untuk memindahkan bahan-bahan berbahaya seperti serbuk-serbuk logam dari produk makanan. Dengan demikian, produk makanan bersih dan aman untuk dimakan.

Gaya magnetik kuat juga digunakan untuk mengangkut logam besi dan baja dari tumpukan sampah berisi campuran logam-logam dan bahan lainnya. Dengan demikian,logam bekas besi dan sampah ini dapat didaur ulang.

Kromatografi

Tinta cair adalah campuran dari berbagai pigmen warna, misalnya tinta ungu mengandung pigmen merah dan biru; tinta coklat mengandung pigmen kuning, merah,dan biru.

Pigmen-pigmen warna dalam tinta cair ini dapat dipisahkan dengan cara kromatografi. Kromatografi melibatkan dua fase yang berbeda, yaitu fase stasioner dan fase gerak. Misalnya dalam kromatografi kertas yang digunakan sebagai fase stasioner adalah kertas penyerap, dan pelarut alkohol sebagai fase geraknya.

Langkah-langkah kromatografi kertas adalah sebagai berikut.Tinta cair yang akan dipisahkan pigmen warnanya diteteskan di dekat salah satu ujung kertas penyerap, kemudianlembaran kertas itu digantung tegak dengan ujung yang terkena tinta menyentuh alkohol (pelarut).

Alkohol akan bergerak melalui kapiler kertas beserta pigmen-pigmen warna dalam tinta cair tersebut.Gerak pigmen-pigmen warna yang naik ke atas memiliki kelajuan yang berbeda-beda. Pigmen warna yang memiliki kelajuan lebih besar akan berada di atas.

Misalnya, dalam tinta ungu, kelajuan pigmen biru lebih besar daripada kelajuan pigmen merah, sehingga ketika pigmen-pigmen warna ini berpisah, pigmen biru berada di atas pigmen merah.

Metode kromatografi sangat berguna untuk memisahkan dan mengidentifikasi zat-zat kimia dalam jumlah yang sedikit. Misalnya zat pewarna makanan, herbisida, dan pestisida yang terdapat dalam buah dan sayuran.

Ekstraksi

Pemisahan campuran lainnya secara kimia adalah ekstraksi (mengambil ekstrak/sarinya).Prinsip dasar pemisahan campuran dengan cara ekstraksi adalah perbedaan kelarutan zat dalam pelarut.

Ada dua jenis pelarut, yaitu pelarut polar dan pelarut nonpolar. Pelarut polar adalah pelarut yang dapat bercampur dengan air, misalnya air dan alkohol. Pelarut nonpolar adalah pelarut yang dapat bercampur dengan minyak atau lemak, misalnya eter dan aseton.

Beberapa conton hasil ekstraksi adalah kapsaisin, kurkumin, dan jamu ekstrak Kapsaisin ata dikena juga dengan nama ekusa abai dibuat dengan cara mengekstraksi cabai yang pedas dengan menggunakan pelarut alkohol.

Kapsaisin yang dijual di pasaran berwujud cair dan sangat pedas.Kurkumin (pewarna kuning alami) diperoleh dari hasil ekstraksi kunyit dengan pelarut alkohol.

Ekstrak yang diperoleh dari kunyit ini dikeringkan hingga semua pelarut menguap dan bentuknya menjadi serbuk. Jamu ekstrak (jamu tanpa ampas) dibuat dari bahan-bahan yang sama dengan jamu seduh.

Hanya saja bahan-bahan jamu tersebut diambil sarinya (ekstraknya) dengan proses ekstraksi.Jamu ekstrak juga dapat dibuat dalam bentuk pil sehingga mudah untuk dikonsumsi.

Di laboratorium kimia dapat dilakukan ekstraksi minyak dalam jagung yang menghasilkan minyak jagung. Pertama-tama jagung dihancurkan kemudian dilarutkan dalam air, lalu dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan pelarut eter.

Setelah keran dipastikan dalam keadaan tertutup, corong pisah diaduk hingga minyak yang ada pada jagung larut dalam eter. Campuran ini didiamkan hingga terbentuk dua lapisan.

Kemudian keran corong pisah (labu pengekstraksi) dibuka hingga kedua pelarut (air dan minyak jagung dalam eter) terpisah.Larutan minyak jagung dalam eter kemudian diuapkan untuk menghilangkan eternya (titik didih eter lebih rendah daripada titik didih minyak jagung) sehingga diperoleh minyak jagung.

Larutan Asam , Basa, & Netral

Dalam kehidupan sehari hari kita akan bertemu dengan berbagai jenis larutan. Merapa memiliki sifat asam, basa maupun netral

Larutan asam

Larutan asam didefinisikan sebagai larutan yang menghasilkan ion-ion hidrogen positif (ion H+). Beberapa larutan asam yang sudah dikenal, yaitu asam sitrat pada jeruk, asam asetat pada cuka,asam laktat pada keringat kita ketika kita berolahraga, asam askorbat pada vitamin C, asam malat pada apel, asam tartrat pada anggur, asam butirat pada mentega, asam formiat pada sengatan lebah, asam klorida pada asam lambung dan obat tetes mata, asam sulfat pada baterai mobil, dan asam benzoat pada bahan pengawet makanan.

Beberapa sifat asam, antara lain sebagai berikut.

a. Asam memiliki rasa masam, misalnya rasa masam cuka berasal dari asam asetat, dan jeruk yang rasa masamnya berasal dari asam sitrat.

b. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya mengubah warna lakmus biru menjadi merah.

c. Asam bereaksi dengan logam tertentu seperti magnesium dan besi yang kemudian menghasilkan gas hidrogen. Asam bersifat korosif untuk sebagian besar logam.

d. Larutan asam dalam air dapat menghantarkan arus listrik karena didalamnya terkandung ion-ion positif Ht.

Beberapa manfaat larutan asam, di antaranya yaitu dapat meng-hantarkan arus listrik (digunakan pada baterai mobil), mengobati sariawan, pemusnah bakteri pada luka, dan sebagai bahan pengawat (asam benzoat).

Larutan Basa

Larutan basa didefinisikan sebagai larutan yang menghasilkan ion-ion hidroksida negatif (ion OH-). Beberapa larutan basa yang sudah dikenal, yaitu natrium hidroksida (NaOH) pada sabun/cairan pembersih, aluminium hidroksida (AI(OH),) pada deodoran,magnesium hidroksida (Mg(OH)2) pada obat asam lambung, larutan amonia (NH,OH) pada bahan pemutih, kalsium hidroksida (Ca(OH),) pada plester, dan kalium hidroksida (KOH) pada bahan penghapus cat.

Beberapa sifat basa, di antaranya sebagai berikut.

a.       Rasanya pahit (misalnya rasa pada arang dan kapur).

b. Terasa licin di kulit (misalnya sabun).

c.   Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan (misalnya mengubah warna lakmus merah menjadi biru).

d.Menetralkan asam (misalnya obat mag yang bersifat basa menetralkan asam lambung).

e.       Dalam air menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion negatif OH.

Beberapa manfaat larutan basa, yaitu mengobati sakit mag karena menetralkan asam lambung, dibuat sabun untuk mandi, sebagai cairan pembersih alat-alat dapur, dan menetralkan tanah pertanian yang terlalu asam.

larutan Garam

Larutan garam adalah larutan yang terbentuk karena adanya reaksi asam dengan basa. Beberapa contoh larutan garam, yaitu garam dapur (natrium klorida) untuk memberikan sedikit rasa asin pada makanan, amonium klorida (NH,CI) pada baterai kering, kalsium karbonat (kalsit) pada cat tembok dan bahan karbit, natrium bikarbonat (baking soda) sebagai pengembang kue, dan natrium fosfat pada deterjen.

Beberapa sifat garam, di antaranya yaitu bersifat netral, meng-hantarkan arus listrik, tidak mengubah warna kertas lakmus ketika diidentifikasikan, dan korosif.

Garam dapat dibentuk dari reaksi penetralan. Dalam reaksi penetralan, larutan asam direaksikan dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Sebagai contoh jika larutan amonium hidroksida direaksikan dengan larutan asam klorida maka akan dihasilkan garam natrium klorida (garam dapur) dan air.

Derajat Keasamaan

Ukuran untuk menyatakan sifat keasaman suatu larutan dinyatakan oleh besaran pH,yang diukur secara akurat oleh pH meter. Nilai pH=7 menyatakan larutan bersifat netral, yaitu tidak merubah warna dari kertas lakmus. Nilai pH <7 menyatakan larutan bersifat asam dan nilai pH > 7 menyatakan larutan bersifat basa.

Adapun identifikasi zat apakah bersifat asam,basa atau netral (garam netral) menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dicelupkan pada larutan asam maupun basa. Dalam hal ini,kertas lakmus digunakan sebagai indikator asam basa. Perubahan warna kertas lakmus ketika dicelupkan pada larutan asam, basa maupun netral ditunjukkan pada Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Perubahan warna kertas lakmus sebagai indikator asam-basa.

Kertas lakmusasamBasaNetral
merahmerahBirumerah
birumerahbirubiru
perubahan kertas laskmus

Secara prinsip semua bahan alami yang mengalami perubahan warna ketika dicelupkan ke dalam larutan asam dan basa dapat digunakan untuk indikator asam-basa. Bahan-bahan alami,seperti kunyit, kulit manggis, dan bunga kembang sepatu dapat digunakan sebagai indikator alami. Caranya bahan-bahan tersebut dihaluskan dan diberi air sehingga diperoleh ekstrak bahan alami tersebut sebagai indikalor alami. Pada Tabel 2.5 ditunjukkan warna ekstrak ketika netral dan perubahan warna ketiganya ketika dicelupkan ke dalam larutan bersifat asam dan basa.

Tabel 2.5 Perubahan warna bahan alami sebagai indikator asam-basa.

EkstrakWarna ekstrakWarna dalam asamWarna dalam basa
KunyitKuningKuning cerahJingga kecokelatan
Kulit manggisUnguCoklat kemerahanBiru kehitaman
Kembang sepatuMerahMerah cerahHijau